Hai teman-teman semua kembali lagi kita bersama ditulisan yang mudah-mudahan memberi manfaat meski sedikit banget. Semoga kalian dan keluarga selalu di berikan kesehatan. Ingat #dirumahaja #kitasalingjaga. Puasa di Ramadhan tahun ini masih sama seperti tahun lalu karena pandemi sebaiknya beribadah dirumah bersama keluarga.
Sampah rumah tangga ditengah pandemi sekarang menjadi pembahasan yang serius diseluruh dunia karena banyak orang tinggal dirumah menyebabkan sampah rumah tangga meningkat. Terutama sampah pembungkus plastik dan Sampah Makanan.
Sungguh disayangkan ternyata Indonesia setiap tahunnya terdapat 13 juta ton sisa makanan yang terbuang sia-sia atau setara dengan 500 kali berat monas, jika di rata-ratakan maka setiap orang di Indonesia membuang 300 kg sampah makanan setiap tahunnya. Itu baru dari setiap orang belum lagi perusahaan produk makanan.
Fakta lainnya disaat kita membuang-buang makanan justru dibelahan dunia lain dan disekitar kita banyak orang yang kesulitan mendapatkan makanan yang layak. Yang paling mencengangkan banyak sampah makanan dari restoran dan katering yang terbuang percuma, belum lagi sampah bahan makanan sortir yang masih bagus tapi kurang tampilannya jika dijual dipasaran dibuang begitu saja.
Apa dampak bagi kita dan juga sekitar jika masih membuang-buang makanan?
a.) Dampak Lingkungan Hidup.
Meskipun sampah makanan tergolong sampah organik yang terurai tanah. Di negara kita sistem pemilahan sampah masih belum sempurna, karena kenyataannya sampah organik dan non organik masih disatukan dalam satu tempat pembuangan akhir. Dengan sistem yang belum baik dan berdampak pada pencemaran lingkungan.
b.) Boros
Membuang-buang makanan sama halnya dengan boros bayangin kalau sisa nasi kalian dikumpulkan dalam satu minggu mungkin paling sedikit 100gram bayangkan kalau 1 tahun kalian bisa boros 5kg nasi. Itu untuk 1 orang bayangkan kalau 1 RT. Bisa buat ngasih makan kaum duafa disekitar rumah.
c.) Mensia-siakan Kerja Keras.
Menyisakan makan sama dengan mensia-siakan kerja keras Petani, Nelayan, Orang Tua, bahkan kita sendiri. Makanan diperoleh bukan langsung sampai ke kita tapi mulai dari pengolah makanan, pasar, dan kita beli dari hasil jerih payah kerja keras. Masa mau dibuang gitu aja.
Bagaimana cara mengubah Gaya Hidup Minim Sampah Makanan sendiri? Sebenarnya mudah saja hanya perlu kita bergerak dengan pasti dan konsisten.
🍱 Makan Sedikit Terlebih Dahulu
Dibulan Ramadhan ini banyak yang kalap ketika berbuka, semua mau dimakan semua mau masuk piring padahal perutnya gak muat jadi sisa banyak terus dibuang. Saran aku ambil makan sedikit dahulu kalau kurang tinggal tambah sedikit jadi usahakan makanan tidak tersisa dipiring dan menjadi Sampah Makanan.
🍱 Sampah Organik Jadi Pupuk
Mengubah sampah organik menjadi pupuk salah satu cara mudah yang dapat dilakukan dirumah ataupun bersama warga sekitar rumah. Hanya memerlukan sampah organik yang telah dipilah, dicacah kemudian diberi biang fermentasi dan hanya tinggal ditunggu maka sampah organik siap digunakan untuk pupuk tanaman. Bebas Sampah Makanan!!!
🍱 Tanamkan Sifat Menghargai Makanan
Menanamkan sifat ini harus dimulai sedari dini dan bukan dengan bilang “Nanti kalau gak dihabiskan nasinya nangis.” Karena anak perlahan akan tahu bahwa yang anda katakan itu kebohongan dan setelah mereka dewasa bisa menyisakan makananya, jadi lebih baik terangkan dengan benar seperti “Nak, kalau kamu tidak habiskan makanannya kasihan Pak Tani yang sudah bekerja keras.” Ingat, anak kita itu pintar jangan dikasih tahayul.
🍱 Budayakan Memasak Dirumah.
Memasak dirumah dibilang aman karena selain mengurangi sampah makanan tetapi juga mengurangi sampah plastik. Terkadang kalau beli diluar itu biasanya kalap mata, pas sampai rumah ternyata gak habis dan kebanyakan beli jadi boroskan. Ketika kita masak dirumah Bunda bisa menakar kira-kira berapa porsi yang tepat untuk seluruh anggota keluarga dan meskipun ada sisa biasanya cuma sedikit terus harganya jauh lebih hemat dibanding beli.
🍱 Bawa Bekal dan Wadah Makanan
Membawa bekal dan wadah makanan mungkin kelihatan ribet banget tapi menurut ku itu wajib dan kudu karena selain kita lebih tahu apa yang kita makan dan mengurangi sampah makanan. Dengan membawa wadah makanan sendiri kita bisa menghidarkan diri kita dari sampah plastik. Karena aku orangnya pelit sisa makanan ku yang gak habis biasanya dibawa pulang pakai wadah makanan. Jadi budayakan anti Food Waste dan Diet Plastik mulai sekarang.
Semua diatas dapat kita lakukan sendiri dengan konsisten dan bertahap, asalkan ada niat berubah semua pasti mudah. Hal tersebut untuk lingkungan kecil, bagaimana untuk lingkungan besar seperti membudayakan anti Food Waste di kota dan seluruh Indonesia?
Gimana, ya? Aku ada beberapa saran baca terus untuk meminimalkan di perkotaan Sampah Makanan. Ok!
💌 Supermarket
Supermarket adalah salah satu penyumbang sampah makanan, bukan hanya dari makanan kadaluarsa tetapi makanan yang kurang elok lagi pasti dibuang percuma dan berakhir ditempat sampah. Aku kemarin baru lihat di channel Tv5 Monde Prancis, disana dijelaskan bahwa Supermarket memberikan makanan yang hampir kadaluarsa dan makanan yang kurang elok untuk dibagikan percuma hanya dengan mendaftarkan diri di website Supermarket. Mereka menyebut jika hal tersebut mengurangi sampah makanan yang dibuang dan mereka yang mengambilpun senang karena merasa terbantu dengan makanan tersebut. Mungkinkah hal ini diterapkan? Mungkin banget.💗
💌 Pasar.
Kita akui sampah makanan dipasar itu tumpah ruah. Aku pernah dengar jika di Jerman pasar disana disediakan oleh pemerintah setempat tempat pembuangan bahan makanan yang masih layak konsumsi untuk disortir kemudian diberikan kepada badan amal guna membuat makanan untuk orang-orang yang membutuhkan. Ini mengurangi sampah makanan di pasar dengan cukup signifikan disana.
💌 Petani
Seperti yang kita tahu petani kadang merugi karena ulah tengkulak ataupun hasil yang kurang elok sehingga gak layak jual. Terkadang petani mesti membuang hasil panen dengan percuma atau menelan rugi. Aku punya metode dari negara Kanada disana ada lembaga nirlaba yang membeli produk pertanian yang kurang layak untuk dijual oleh petani dan mengolahnya menjadi makanan siap saji yang dikemas dan didistribusikan ke negara-negara yang membutuhkan. Selain membantu petani dengan penjualan produknya lembaga nirlaba ini juga mengurangi sampah makanan di negaranya.
💌 Acara Resmi
Acara resmi seperti Pesta Pernikahan, Pertunangan, Acara resmi pemerintahan, acara resmi perusahaan, dan lainya. Menyumbangkan sampah makanan dari sisa katering biasanya lumayan banyak kayak sekitar 100 porsi akhirnya terbuang. Namun syukurlah sekarang di kota-kota besar Indonesia sudah ada lembaga nirlaba yang menampung sisa makanan tersebut untuk disortir dan dikemas kemudian dibagikan kepada orang yang membutuhkan. Namun sayangnya hal tersebut hanya dilakukan dikota besar sedangkan di kota kecil masih belum terkihat gerakan seperti ini.
💌 Restoran
Restoran juga jadi penyumbang sampah makanan, sebenarnya bukan salah restoranya tapi salah orang yang makan direstoran tersebut. Ok! Kenapa salah pelanggan? Survei membuktikan bahwa sebagian besar orang menyisakan makanan di restoran karena sopan santun ataupun biar gak kelihatan rakus gitu. Hufh! Tapi masalahnya sampah makanan direstoran juga jadi menumpuk. Masih ingatkah kalian beberapa waktu lalu, ada kabar di negara tetangga Malaysia bahwa banyak makanan sisa dari restoran all you can eat disana yang terbuang percuma membuat banyak lembaga di Malaysia berbicara lantang mengenai kebiasaan buruk tersebut. Jadi tolong, aku gak minta kalian buat gak makan di restoran tapi harap habiskan makanan yang kalian pesan ataupun ambil. Jangan jadikan makanan layak menjadi Sampah.
Diatas tadi kita sudah bahas mengenai anti food waste dan cara mengatasinya. Nah, sekarang aku mau share ke kalian soal program di Bandung yang benama yang memiliki konsernBandung Food Smartcity terhadap masalah food waste. Program ini merupakan wujud kolaborasi antara Rikolto veco, Fisip Unpar, dan Pemerintah Kota Bandung dalam rangka mewujudkan Bandung menjadi kota yang cerdas pangan guna mengurangi terjadinya food waste melalui berbagai program dan kegiatan yang dilakukan.
Program dari Bandung Food Smartcity adalah memberikan penyadaran terhadap masyarakat tentang pentingnya menerapkan anti Food Waste di dalam diri.
👍 Penyuluhan Ke Sekolah.
Penyuluhan ke sekolah-sekolah dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman yang baik mengenai makanan dan pentingnya anti Food Waste untuk kita dan dunia. Penyuluhan juga dilakukan dengan cara yang menarik dengan mengadakan games interaktif Food Racing.
👍 Food Sharing.
Bandung Food Smartcity bekerjasama dengan pemerintah kota Bandung dam Forum Badami. Mengeluarkan program Badami Berbagi dan Badami Food Rescue yaitu gerakan penyelamatan makanan, waste makanan dan donasi makanan yang dihasilkan oleh rumah tangga, restoran, hotel, cafe, bakery, catering dan industri makanan lainnya. Untuk disalurkan kepada orang yang membutuhkan juga mengurangi jumlah sampah makanan dari individu dengan kampanye secara massif. Aplikasi food sharing juga akan segera hadir meskipun masih uji coba setelah siap dan sempurna maka akan di terbitkan dalam waktu dekat.
👍 Urban Farming.
Urban farming untuk tujuan pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu wujud guna menyokong ketahanan pangan keluarga dan masyarakat diperkotaan dengan lahan yang terbatas. Program yang digalakan oleh Bandung Food Smartcity ini guna memberikan wawasan ke masyarakat bahwa urban farming selain untuk membantu pangan keluarga, membantu pemasukan, membantu masyarakat sekitar rumah yang membutuhkan, dan meningkatkan ruang terbuka hijau.
Bandung Food Smartcity adalah wadab untuk mewujudkan mimpi bebas sampah makanan di Indonesia. Ayo, wujudkan Indonesia Bebas Sampah Makanan bersama Bandung Food Smartcity.
Sekian informasi dari ku hari ini. Sampai jumpa ditulisan ku selanjutnya. Jangan lupa Like, Follow, Comment, dan Share. Terimakasih.